Kamis, 05 Agustus 2010

BERUBAH

Beberapa hari yang lalu, seorang sahabat yang baru diterima bekerja di sebuah Bank berplat merah mengeluhkan tentang beban kerja, suasana kerja dan lingkungan kerja barunya. Pendek kata, dari sore sepulang saya kerja sampai malam saya mau tidur, kita telpon dan sms tentang keluhannya. Saya sebagai sahabat hanya menjadi pendengar dan kadang memberikan umpan balik yang agak menyejukkan.

Tiba-tiba dia bilang "Aku gak mau lagi ikut orang! Kita usaha sendiri yuk..." TING!! Kata-kata itu melintas dalam pikiran saya 3 tahun yang lalu. Saya sempat kaget dia ngomong soal itu. Selama ini dia adalah orang yang tidak terlalu peduli dengan pekerjaan dan penghasilan karena dia berasal dari keluarga kaya. Rupanya DIA BERUBAH!! Alhamdulillah....

Meskipun kita berdua dekat, namun selayaknya 2 kepala berbeda, kami juga punya pandangan berbeda karena berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda. Saya dituntut berpikir bagaimana berpenghasilan untuk mencukupi kebutuhan sendiri karena tak mungkin saya ngathung terus ke orang tua saya. Kasihan kan??

Dia tahu saya pernah mengajaknya bekerja sambil kuliah, tapi dia tak mau. Saya ajak ikut MLM dengan modal besar yang menguras tabungan saya, dia gak jalan (bener juga sih...). Karena memang susah dapat modalnya. Belakangan dia juga tahu saya ikut bisnis online dengan modal kecil, tapi dia masih bergeming. Saya rajin ajak, tapi dia cuek. Sebagai sahabat yang baik, saya hanya menyarankan usaha sampingan, tapi keputusan tetap di tangannya kan?? Saya gak pernah memaksanya.

Kata-katanya yang keluar karena terdesak dengan lingkungan kerja yang tidak nyaman, bagi saa merupakan sebuah revolusi pemikiran yang terjadi pada sahabat saya itu. Meskipun hanya baru kata-kata yang mungkin gak sengaja nyeplos, tapi berarti banyak buat saya. Kemudian meluncurlah ide-ide yang pernah saya lontarkan sambil lalu kepadanya beberapa tahun lalu. Saya pengen buka warung nasi pecel, jualan beras, jualan baju dalam, sampai punya bisnis online yang sekarang lagi trend. Eh, dia merespon! Alhamdulillah lagi.

Tapi karena dia terikat kontrak minimal 1 tahun, saya hanya bisa memberikan saran agar dia menyelesaikan dulu kontraknya, baru fokus penuh ke keinginan punya usaha sendiri. Dia bukan tipe orang multitasking yang bertanggung jawab penuh, karena dia orang yang mudah sekali mengeluh dan down. Saya hanya memberikan waktu untuk tenang menghadapi satu persatu apa yang ada di hadapannya.

Sudah tepatkah yang saya lakukan untuk diri saya sendiri dan sahabat saya?? Menurut saya sudah, tapi saya juga tidak yakin. Saya hanya menjalani apa yang sekarang ada di hadapan saya dan menjadi pilihan saya. Saya tetap seorang karyawan swasta yang setiap hari berkutat dengan pekerjaan administrasi dari jam 9 sampai 5 sore, yang mencoba mencari penghasilan sampingan dengan ikut bisnis online bermodal cekak yang Alhamdulillah beruntung tidak cekak! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar