Senin, 14 Maret 2011

11 SAYURAN KAYA ANTIOKSIDAN ALAMI

11 SAYURAN KAYA ANTIOKSIDAN ALAMI
Sayuran jenis apapun, banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan. Kabar gembiranya adalah, sayuran hijau asli Indonesia yang berharga murah dan bahkan sering dijadikan pagar hidup ternyata juga kaya antioksidan. Peneliti IPB Dr. Nuri Andarwulan, Ratna Batari, Diny Agustini Sandrasari dan Prof. Hanny Wijaya berhasil menemukan kandungan antioksidan alami dalam 11 jenis sayuran.

Senyawa antioksidan alami berupa senyawa fenolik (tokoferol, flavonoid, asam fenolat), senyawa nitrogen (alkaloid, turunan klorofil, asam amino, dan amina), atau karotenoid seperti asam askorbat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
nilai total flavonoid sayur-sayuran tersebut sangat bervariasi dan seluruh sampel sayuran indegenous mengandung komponen quercetin.

Kata Dr. Nuri "Nilai total fenol sayur-sayuran indigenous rata-rata jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai total flavonoid-nya. Hal ini menunjukkan di dalam sayur-sayuran tersebut terkandung senyawa fenol lain yang bukan berasal dari flavonol maupun flavone,"

Katuk (Sauropus androgynus)
Tanaman berdaun kecil-kecil dan sering dijadikan pagar ini, selain bagus untuk meningkatkan jumlah produksi ASI bagi ibu menyusui, ternyata juga mengandung flavonoid tinggi, yaitu 831,70 miligram per 100 gram.

Kenikir (Cosmos caudatus)
Pohon yang memiliki bunga cantik berwarna-warni ini memiliki kandungan total flavonoid 420,85 miligram per 100 gram dan total fenol 1225,88 miligram per 100 gram.

Kedondong cina (Polyscias pinnata)
Pohonnya sering dijadikan tabulampot karena mudah ditanam, cepat berbuah dan bisa jadi penghias rumah. Daun kedondong juga sering direbus untuk dijadikan lalapan teman nasi hangat dan sambal. Total flavonoid yang terkandung di dalamny adalah 358,17 miligram per 100 gram.

Beluntas (Pluchea indica)
Perdu yang sering dijadikan pagar hidup dan bahan jamu tradisional ini mengandung fenol sebesar 1030,03 miligram per 100 gram. Selain itu, tanaman ini sudah terkenal sebagai pengusir bau badan yang ampuh.

Mangkokan (Nothopanax scutellarium)
Selain dimasukkan ke dalam masakan, orang jaman dulu juga memanfaatkan daun mangkokan untuk memperindah rambut perempuan. Namun ternyata, tanaman perdu ini juga berguna sebagai antiopksidan alami karena memiliki kandunngan fenol sebesar 669,30 miligram per 100 gram.

Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan)
Sering juga disebut honje, asam cekala, kincung, kantan atau siantan. Rasanya sedikit asam namun segar. Sering digunakan dalam masakan, tanaman berbungan merah dan cantik ini juga dapat menghilangkan bau badan, memperbanyak produksi ASI dan pembersih darah kandungan. Antioksidan daunnya jauh lebih tinggi dibandingkan di bunga dan rimpangnya, namun yang paling sering dikonsumsi adalah bunganya, baik yang masih kuncup ataupun yang sudah mekar.

Kemangi (Ocimum sanctum)
Tanaman perdu berbau wangi khas ini selalin mengandung antiokasidan, juga kaya provitamin A. Setiap 100 g daun kemangi terkandung 5.000 SI vitamin A. Kemangi termasuk sayuran yang banyak mengandung mineral kalsium dan fosfor, yaitu sebanyak 45 dan 75 mg per 100 g daun kemangi. Kemangi mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan untuk mengusir nyamuk, mengatasi gangguan pencernaan, gangguan kepala (sakit telinga, demam, saluran hidung, migrain), gangguan otot (kejang-kejang atau kram), bahkan gangguan saraf (kecemasan, depresi, histeria, lemah saraf, insomia).

Antanan atau pegagan (Centella asiatica)
Tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah ini selain mengandung antioksidan juga kaya mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan zat besi. Tanaman merambat ini juga sangat kaya manfaat, telah digunakan untuk obat kulit, gangguan saraf dan memperbaiki peredaran darah, membersihkan dan melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan, meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi.

Poh-pohan (Pilea trinervia)
Tanaman berbunga kuning cantik ini selain kaya antioksidan, juga memiliki kalsium tinggi, fosfor, besi, vitamin A, vitamin C, vitamin B1.

Daun gingseng (Talinum paniculatum)
Selain flavonoid, ginseng atau yang sering disebut som Jawa ini juga mengandung saponin, dan tanin. Akar dan daunnya dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh. Yang pasti bagian daun mengandung vitamin A yang cukup tinggi, serat dan beragam mineral penting lainnya.

Krokot (Portulaca oleracea)
Meskipun memiliki memiliki kandungan flavonoid terkecil diantara 10 sayuran lain yang sudah disebutkan diatas yaitu hanya 4,05 miligram per 100 gram, namun krokot memiliki kandungan kimia lain serta vitamin seperti KCl, KSO4, KNO3, nicotinic acid, tanin, saponin, vitamin A, B, C, l-noradrenalin, noradrenalin, dopamin,dopa.
Krokot sudah dikenal luas sebagai tanaman obat yang bermanfaat untuk penyembuhan disentri, diare akut, radang usus buntu akut, radang payudara, wasir berdarah, reumatik, keputihan, gangguan saluran kencing, hepatitis, cacingan dan sesak napas.

Menurut Bradley Bolling, PD, peneliti dari Tufts University Boston Amerika Serikat, antoksidan bisa mengurangi akumulasi produk radikal bebas, menetralisir racun dalam tubuh, mencegah inflamasi atau peradangan dan melindungi dari penyakit genetik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar